Sekarang saya mau kemukakan dua perkara yang penting baik buat Dialektika ataupun Logika, ialah: (1) quality dan quantity, sifat dan banyak atau bilangan. Perkara ini sangat bertentangan dengan Logika, jadi penting sebagai kritik dari Logika yang sangat gembar-gemborkan oleh para scientist dengan menguraikan perkara Dialektika itu, disini saya harap menyimpan banyak tempo dan tempat. Walaupun kecil daerahnya Logika, karena takluk dan cuma sebagian dari daerah Dialektika-Materialistis, dan walaupun hal yang terpenting dari Logika, sebetulnya sudah diuraikan lebih dahulu, dalam pasal Ilmu Bukti dan Dialektika sendiri, masih banyak sekali sisanya Logika. Pasal 1. SEKALI LAGI DIALEKTIKA DAN LOGIKA. Sudahlah tentu bapak Dialektika idealis, Hegel, penuh pula dengan penglaksanaan: 1. Quantitat dan Qualitat. Bukan pula Dialektika yang beralasan benda yang nyata. Sebetulnya juga termasuk pada yang sudah-sudah, Cuma bentuk berlainan. Walaupun perkara yang akan dibicarakan ini termasuk pada pasal lampau, yaitu Dialektika, tetapi sengaja saya tahan pena saya sampai sekarang. Menurut Dialektika, kenaikan quantity (banyaknya graad, derajat) bisa mengubah sifat, sifat mengadakan sifat quality baru. Akhirnya bahwa jadi begitu kuat sampai banyak sifat quantity jadi quality dan bisa batalkan kaum tuan. Dengan begitu Raja ceroboh tak bisa menjalankan politiknya.
Contoh tak perlu diberi lagi. Fredrich Engels banyak memberi contoh dari dua gerakan dalam Dialektika itu: Yang diatas ialah salah satu dari misalnya Engels. Pembalikannya: Sebagian dari yang beragama Budha ialah orang Nippon. Tiap-tiap orang mempunyai satu tugu besar atau kecil menurut jasanya terhadap masyarakat. Cuma pembatalan kebatalan itu jangan diterjemahkan seperti oleh Cratilus, murid Plato: Tidak saja dua kali, satu kalipun orang tak bisa pergi pada suatu sungai. Jadi kalau sebaliknya batu tadi dilemparkan keatas dengan kecepatan V, maka ia akan sampai ke atas yang tingginya tak berbatas pula. Ulat sesudah beberapa lama lagi menjadi rama-rama pula (Negation kedua). Kebatalan ini dibatalkan pula. Yang “ya” itu mulanya dibatalkan. Sekarang hamba menjadi tuan, ialah klas hartawan: kebatalan pertama ialah masyarakat feodal bertukar menjadi masyarakat kemodalan dalam masyarakat kemodalan sekarang berlaku undang bilangan menjadi sifat dan kebatalan dibatalkan seperti sudah terjadi di Rusia: kemodalan dibatalkan oleh kolektivisme. Disini terjadi pembatalan dari pokok tadi; Biji membatalkan pohon. Sesudah beberapa lama biji padi tadi bukan biji lagi, melainkan sudah jadi pohon. Tetapi sesudah beberapa lama, pohon tadi mengeluarkan biji padi lagi lebih banyak dari bermula. Pada seluruhnya proses, lakon padi tadi, kita peroleh biji padi, pokok padi (kebatalan) dan banyak biji padi (pembatalan).
Motor ini juga punya sistem suspensi terbalik yang memberikan manuver lebih akurat, kestabilan yang lebih baik, serta penampilan yang lebih gagah dan sporty saat berkendara. Pembatalan kebatalan memberi hasil yang lebih baik dan lebih banyak. Menurut Logika ya itu ya dan tidak itu tidak (A itu A, non A itu, ialah non A). Ya tak pernah sama dengan tidak (A bukan non A). Jadi tak ada yang tidak takluk pada undang “pembatalan kebatalan”, dalam Alam bergerak dari Atom sampai ke Universe, dari Alam terkecil sampai ke Alam Raya. Salah satunya bisa benar menurut Logika juga: Sesuatu barang mestinya A atau Non A, tak boleh keduanya. Dua simpulan yang bertentangan, tak bisa benar keduanya. Tetapi satu manusia yang tiada bisa dipotong-potong lagi itu, ada punya bagian, badan, kepala, kaki, dan sebagainya. 2. Position, Negation dan Negation der Negation atau thesis, anti-thesis dan synthesis. Satu pusat atau kata saja kalau disangksikan, maka sarinya sama dengan menyangsikan seluruhnya Kitab Injin dan seterusnya sama dengan menyangsikan adanya Tuhan. Semangat tolong -menolong didaerah dipedalaman ini , sama sadja dengan Kalimantan Timur atau Kalimantan Selatan, tetapi dimuaranja masih banjak menundjukkan sistim pertjampuran, jaitu pertjampuran kebiasaan-kebiasaan lama dengan kebiasaan-kebiasaan baru. Lima serdadu Napoleon sudah hampir sama dengan lima serdadu Kalmuk.
Quantity menjadi quality. Satu serdadu berkuda Napoleon dikalahkan oleh satu berkuda Kalmuk (Mesir). Quantity sudah menjadi quality. Tiada diperhubungkan dengan air yang sudah menjadi uap kalau sudah sampai 100º. Logika tiada perdulikan perhubungannya. Inilah yang dinamai: Negation der Negation itu, pembatalan kebatalan. Negation der Negation. Pertama kita lihat seekor rama-rama. Ini melewati Dialektika. Kata Hegel suatu barang itu ialah pembatalan dari kebatalan pertama kalinya. Dialektika menyimpulkan pergerakan “ya” dan “tidak” itu dengan “Negation der Negation”. Logika itu cuma salah satu perkara dalam “Madilog” dan seperti sudah dibilang, bukanlah perkara yang terpenting. Antara bintang dengan bumi kita sekarang, seperti dibilang diatas dihitung dengan jalan yang dinamai PULSATING METHOD, ialah menurut lama “hidup padamnya” satu bintang. Dipandang dari satu penjuru kotak itu bisa hitam dan putih. Demikian satu pemikir luhur merasa perlu keterusannya hidup. A view of the studio. They are the messages that we impart: “Family swimming-get your family time back. In combination with a regular shot, this is called a “three-point play” or “four-point play” (or more colloquially, an “and one”) because of the basket made at the time of the foul (2 or 3 points) and the additional free throw (1 point).